Alat-Alat Ukur Listrik



Alat-Alat Ukur Listrik
Alat ukur listrik adalah peralatan yang memungkinkan untuk mengamati besaran-besaran listrik, seperti hambatan listrik (R), kuat arus listrik (I), beda potensial listrik (V), daya listrik (P), dan lainnya.
1.      Galvanometer
A.    Pengertian Galvanometer
Galvanometer adalah alat yang digunakan untuk menentukan keberadaan, arah, dan kekuatan dari sebuah arus listrik dalam sebuah konduktor. Galvanometer digunakan untuk mengukur kuat arus dan beda potensial listrik yang relatif kecil. Galvanometer tidak dapat digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik yang relatif besar, karena komponen-komponen internalnya yang tidak mendukung. Galvanometer bisa digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik yang besar, jika pada galvanometer tersebut dipasang hambatan eksternal (pada voltmeter disebut hambatan depan, sedangkan pada ampermeter disebut hambatan shunt).
B.     Sejarah Galvanometer
Istilah galvanometer diambil dari seorang yang bernama Luivi Galvani. Penggunaan galvanometer ditemukan oleh fisikawan Denmark-Hans Christian Oersted pada 18 september 1820, ketika mencatat bahwa jarum magnetik akan dibelokkan ketika mengalami kontak dengan arus listrik. Ketika sebuah arus listrik yang lewat melalui konduktor, maka jarum magnetis cenderung berbelok ke kanan di sudut menuju konduktor, sehingga dengan arah yang paralel dengan baris induksi sekitar konduktor dan utara tiang poin dalam arah yang ini baris induksi mengalir. Secara umum, sejauh mana jarum bergerak  adalah bergantung pada kekuatan yang sekarang. Dalam galvanometers pertama, jarum magnetis yang berputar bebas adalah hung dalam lilitan dari kawat. Pengamatan oleh Oersted kemudian menjadi prinsip dasar dari kerja sebuah galvanometer.
Kepekaan galvanometer semacam ini bertambah apabila kawat itu dililitkan menjadi kumparan dalam bidang vertical dengan jarum kompas ditengahnya. Dan instrument semacam ini dibuat oleh Lord Kelvin pada tahun 1890, yang tingkat kepekaanya jarang sekali dilampaui oleh alat-alat yang ada pada saat ini. Pada tahun yang sama, fisikawan Jerman, Johann Schweigger bekerja dengan prinsip ini, dan dengan kemunculan galvanometer pertama. Hak untuk penemuan galvanometer bergerak kumparan pertama, yang banyak digunakan saat ini, jatuh pada fisikawan Prancis– Jacques Arsene D’Arsonval. Beberapa tahun kemudian, Edward Weston cukup membuat beberapa perubahan untuk desain ini, dan melakukan improvisasi.
C.     Jenis Galvanometer

1.      Galvanometer balistik (Balistic Galvanometer) Untuk mengukur fluks magnit digunakan galvanometer balistik, dimana galvanometer ini bekerja menggunakan prinsip d’Arsonval dan dirancang khusus untuk pemakaian selama 20-30 sekon dengan kepekaan tinggi. Pada pengukuran balistik ini, kumparan menerima suatu impuls arus sesaat, mengakibatkan kumparan berayun ke satu sisi dan kemudian kembali berhenti dalam gerakan berosilasi. Jika impuls arus berlangsung singkat, maka defleksi mula-mula dari posisi berhenti berbanding lurus dengan kuantitas pengosongan muatan listrik melalui kumparan.

Nilai relatif impuls arus yang diukur dalam defleksi sudut mula-mula dari kumparan adalah :
                                       Q = K θ

Dimana:
Q = muatan listrik ( coulomb )
K = kepekaan galvanometer ( coulomb / radian defleksi )
θ = defleksi sudut kumparan ( radian )
Harga kepekaan galvanometer ( K ), dipengaruhi oleh redaman dan besarnya diperoleh secara eksperimental, melalui pemeriksaan kalibrasi pada kondisi pemakaian yang nyata. Pada Metoda induktansi bersama, sumber arus di rangkaian primer dikopel melalui ke galvanometer, melalui pengujian induktansi bersama ( M ).

2.      Galvanometer Suspensi (Suspension Galvanometer) Galvanometer suspensi adalah jenis alat ukur yang merupakan cikal bakal atau dasar dari alat-alat ukur arus searah yang menggunakan kumparan gerak (moving coil) bagi sebagian besar alat-alat ukur arus searah yang digunakan hingga saat ini. Konstruksi dan prinsip kerjanya adalah sebagai berikut sebuah kumparan dari kawat halus digantungkan di dalam sebuah medan magnet permanen. Bila kumparan dialiri arus listrik maka kumparan putar akan berputar di dalam medan magnet.

D.    Fungsi Galvanometer
Galvanometer berfungsi untuk menentukan keberadaan, arah, dan kekuatan dari sebuah arus listrik dalam sebuah konduktor.
E.     Modifikasi Galvanometer
Di dalam teori pengukuran listrik yang dimaksudkan dengan pengukuran galvano yaitu suatu instrument yang dipergunakan untuk memperlihatkan arus yang lemah. Untuk menyatakan dengan jelas kadang-kadang dipisahkan juga untuk instrument-instrumen yang peka (sensitif), yang banyak dipakai di laboratorium dan terutama sistem jembatan yang banyak kita jumpai Suryatmo, 1974 dalam (Sulistiyo,2014).
Jembatan Wheatstone adalah alat ukur yang ditemukan oleh Samuel Hunter Christie pada 1833 dan meningkat dan dipopulerkan oleh Sir Charles Wheatstone pada tahun 1843. Pada umumnya Jembatan Wheatstone dipergunakan untuk memperoleh ketelitian dalam melaksanakan pengukuran terhadap suatu tahanan yang nilainya relatif kecil sekali umpamanya saja suatu kebocoran dari kabel tanah/ kortsluiting dan sebagainya. Rangkaian ini dibentuk oleh empat buah tahanan (R) yag merupakan segiempat A-B-C-D dalam hal mana rangkaian ini dihubungkan dengan sumber tegangan dan sebuah galvanometer nol (0). Kalau tahanan-tahanan itu diatur sedemikian rupa sehingga galvanometer itu tidak akan mengadakan suatu hubungan antara keempat tahanan tersebut.



Jembatan Wheatstone adalah alat yang paling umum digunakan untuk pengukuran tahanan yang teliti dalam daerah 1 sampai 100.000 Ω. Jembatan Wheatstone terdiri dari tahanan R1, R2, R3, dimana tahanan tersebut merupakan tahanan yang diketahui nilainya dengan teliti dan dapat diatur Lister, 1993 (dalam Sulistiyo,2014).
            Jembatan Wheatstone merupakan suatu susunan rangkaian listrik untuk mengukur suatu tahanan yang tidak diketahui harganya (besarannya). Kegunaan dari Jembatan Wheatstone adalah untuk mengukur nilai suatu hambatan dengan cara arus yang mengalir pada galvanometer sama dengan nol (karena potensial ujung-ujungnya sama besar). Sehingga dapat dirumuskan dengan perkalian silang. Cara kerjanya adalah sirkuit listrik dalam empat tahanan dan sumber tegangan yang dihubungkan melalui dua titik diagonal dan pada kedua diagonal yang lain dimana galvanometer ditempalkan seperti yang diperlihatkan pada jembatan wheatstone.
Modifikasi Lain dari galvanometer yaitu pada alat pendeteksi kebohongan. Alat pendeteksi kebohongan adalah alat yang digunakan untuk mengukur kebohongan melalui tingkat emosi seseorang. Kebohongan seseorang dapat terdeteksi melalui tingkat emosinya yang terlihat melalui pengukuran pada laju pernafasan, tekanan darah, frekuensi denyut nadi dan respon pada kulit. Di China, dahulu terdapat sebuah metode sederhana untuk mengetahui apakah seseorang berbohong atau tidak. Seorang yang di tes kebohongannya dipaksa untuk mengunyah tepung beras dan memuntahkannya. Bila tepung beras keluar dalam keadaan kering, maka orang tersebut dianggap berbohong. Hal ini berdasarkan asumsi bahwa orang-orang yang berkata jujur dan bohong memiliki respon fisiologis yang berbeda. Penurunan produksi air liur diinterpretasikan sebagai hasil dari ketakutan karena berbohong. Salah satu alat pendeteksi kebohongan yang menggunakan galvanometer adala galvanic skin resistance.
Galvanic Skin Resistance, alat ini digunakan untuk mengukur aktivitas elektro-dermal dan pada dasarnya adalah pengukur dari keringat di ujung jari anda. Ujung jari adalah salah satu daerah yang paling berpori pada tubuh dan indikasinya adalah jika kita berkeringat maka kita sedang dalam tekanan dan alami muncul di saat berbohong. Sebuah galvanometer akan dipasangkan pada dua ujung jari subjek pemeriksaan. Sensor ini akan mengukur kemampuan kulit untuk menghantarkan listrik. Ketika kulit terhidrasi (seperti dalam keadaan berkeringat), kulit dapat menghantarkan listrik jauh lebih mudah dibandingkan pada saat kulit kering dan semua data data ini tercatat pula di grafik.
Alat pendeteksi kebohongan pada dasarnya terdiri dari alat-alat medis yang digunakan untuk memantau perubahan yang terjadi dalam tubuh. Seseorang akan ditanya tentang suatu peristiwa atau kejadian tertentu, sedangkan para pemeriksa akan melihat bagaimana perubahan detak jantung, tekanan darah, laju pernapasan dan aktivitas elektro-dermal (keringat dari jari-jari tangan) yang dibandingkan dengan keadaan normal.
Perubahan pada parameter-parameter tersebut menunjukkan bahwa orang tersebut sedang berbohong. Alat pendeteksi kebohongan akan menunjukan kebohongan pada sistem dalam bentuk gelombang. Bila seseorang sedang berbohong maka gelombang akan bergetar dengan cepat. Sebaliknya jika seseorang jujur, maka gelombang akan bergetar secara perlahan atau bahkan tidak bergetar. 
Saat seseorang sedang dites menggunakan alat pendeteksi kebohongan, maka orang tersebut akan dipasangkan 4 sampai 6 sensor, dan dihubungkan dengan sebuah gambar grafik yang menunjukkan hasil-hasil dari pertanyaan yang diajukan. Sensor sensor tersebut biasanya merekam aktifitas seperti yang disebutkan di atas. Kadang-kadang alat pendeteksi kebohongan juga akan mencatat hal-hal seperti gerakan lengan dan kaki. 
Ketika tes dengan alat pendeteksi kebohongan dimulai, sang penanya akan memberi 3 sampai 4 pertanyaan yang mudah dan sederhana dengan jawaban yang diketahui sebagai permulaan. Setelah itu beranjak ke pertanyaan berat yang kemudian indikatornya bisa ditampilkan dalam sebuah grafik naik turun mirip sebuah seismograph pada pencatat bencana alam gempa bumi.
F.      Bagian-Bagian GalvanometerDalam pemasangannya, galvanometer dengan hambatan (amperemeter) ini harus dihubungkan paralel dengan sebuah hambatan shunt Rsh. Pemasangan hambatan shunt ini tidak lain bertujuan untuk meningkatkan batas ukur galvanometer agar dapat mengukur kuat arus listrik yang lebih besar dari nilai standarnya.
                               
2.      Osiloskop
A.    Pengertian Osiloskop
Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari. Osiloskop dapat menunjukkan gambaran atau bentuk dari sinyal listrik dengan menunjukkan grafik dari tegangan terhadap waktu pada layarnya. Ini sama halnya dengan penggambaran pada layar televisi.
Osiloskop terdiri dari tabung vacum dengan sebuah katode (electrode negative) pada satu sisi yang menghasilkan pancaran elektron dan sebuah anode (electrode positive) untuk mempercepat gerakannya sehingga terdeteksi menuju layar tabung. Susunan ini disebut dengan Electrone Gun. Elektron-elektron disebut pancaran sinar katode karena mereka dibangkitkan oleh Cathode dan ini menyebabkan osioloskop disebut secara lengkap dengan Cathode Ray Oscilloscope atau CRO.
B.     Sejarah Osiloskop
Karl Ferdinand Braun (Fulda, 6 Juni 1850 – New York, 20 April 1918) adalah seorang fisikawan Jerman. Braun belajar di Universitas Marburg dan menerima gelar di Universitas Berlin pada tahun 1872. Ia menjadi direktur di Lembaga Fisika dan profesor fisika di Strasbourg (1895). Pada tahun 1897, ia membuat oskiloskop tabung sinar katoda pertama. Teknik ini digunakan oleh sebagian besar peralatan TV dan monitor komputer. Tabung katode masih disebut “tabung Braun” (Braunsche Röhre) di negara penutur bahasa Jerman (dan di Jepang: Buraun-kan). Pada tahun 1909 Braun menerima Penghargaan Nobel dalam Fisika dengan Guglielmo Marconi untuk “sumbangan pada pengembangan telegrafi nirkabel.” Pada awal Perang Dunia I Braun pindah ke Amerika Serikat untuk mempertahankan stasiun nirkabel Jerman yang terletak di Sayville (Long Island) terhadap serangan oleh Marconi Corporation yang dikendalikan Inggris (saat itu AS belum terjun dalam perang). Braun meninggal di rumahnya di Brooklyn sebelum perang berakhir, pada tahun 1918.
Selama era Soviet yang berakhir pada tahun 1991, perdagangan antara Uni Soviet dan dunia luar sebagian besar diblokir. Beberapa alat uji berhasil masuk atau keluar tetapi pada umumnya, Uni Soviet dikembangkan dan diproduksi osiloskop sendiri. Pusat desain osiloskop dan manufaktur itu, selama bertahun-tahun, di Vilnius, sekarang ibukota Lithuania. Pabrik pertama Elektrit dibangun pada tahun 1934 di Shepticky Street di distrik Naujamiestis. Sebelum Perang Dunia II, ini adalah pabrik terbesar di Vilnius, merancang dan memproduksi radio receiver untuk penggunaan sipil. Pabrik tersebut memproduksi 54.000 penerima radio per tahun dengan biaya sebesar USD 1,2 juta.
Pada bulan Maret 1949, sebuah Biro Desain Eksperimental baru diciptakan pada 555 pabrik. Bisnis osiloskop menjadi salah satu kegiatan utamanya. Pada tahun 1948, spesialis pabrik menciptakan osiloskop industri pertama, C1-1, dengan bandwidth 250 kHz, Gambar 5. Satu tahun kemudian, menghasilkan osiloskop 5 MHz, C1 2, yang dikembangkan oleh peneliti Moscow, Gambar 6. Osiloskop pertama yang dirancang oleh Biro Desain Eksperimental adalah C1-4, Gambar 7 pada tahun 1954. Pada saat yang sama dihasilkan ribuan OK-osiloskop khusus yang digunakan dalam uji coba nuklir.
Pada tahun 1960 sudah terdapat 555 pabrik dan pusat penelitian. Merancang dan memproduksi produk seperti osiloskop, alat ukur microwave, dan tekanan generator, kemudian hadirlah peralatan medis ultrasonik. Pada 1980-an perusahaan mempekerjakan 7000 orang total. Omset melebihi USD 250 juta, sementara USD 80 juta dihasilkan dari produksi osiloskop. Para ahli teknis utama adalah lulusan terbaik universitas teknis negara.
C.     Jenis Osiloskop
1.      Osiloskop AnalogOsiloskop analog pada prinsipnya memiliki keunggulan seperti; harganya relatif lebih murah daripada osiloskop digital, sifatnya yang realtime dan pengaturannya yang mudah dilakukan karena tidak ada tundaan antara gelombang yang sedang dilihat dengan peragaan di layar, serta mampu meragakan bentuk yang lebih baik seperti yang diharapkan untuk melihat gelombang-gelombang yang kompleks, misalnya sinyal video di TV dan sinyal RF yang dimodulasi amplitudo. Keterbatasanya adalah tidak dapat menangkap bagian gelombang sebelum terjadinya event picu serta adanya kedipan (flicker) pada layar untuk gelombang yang frekuensinya rendah(sekitar 10-20 Hz).
2.      Osiloskop DigitalJika dalam osiloskop analog gelombang yang akan ditampilkan langsung diberikan ke rangkaian vertikal sehingga berkesan “diambil” begitu saja (real time), maka dalam osiloskop digital, gelombang yang akan ditampilkan lebih dulu disampling (dicuplik) dan didigitalisasikan. Osiloskop kemudian menyimpan nilai-nilai tegangan ini bersama sama dengan skala waktu gelombangnya di memori. Pada prinsipnya, osiloskop digital hanya mencuplik dan menyimpan demikian banyak nilai dan kemudian berhenti. Ia mengulang proses ini lagi dan lagi sampai dihentikan.
Beberapa DSO memungkinkan untuk memilih jumlah cuplikan yang disimpan dalam memori per akuisisi (pengambilan) gelombang yang akan diukur.Seperti ART, DSO melakukan dalam satu event pemicuan. namun demikian ia secara rutin memperoleh, mengukur dan menyimpan sinyal masukan, mengalirkan nilainya melalui memori dalam suatu proses kerja dengan cara; pertama yang disimpan, yang pertama pula yang akan dikeluarkan, sambil menanti picu terjadi. Sekali osiloskop ini mengenali event picu yang didefinisikan oleh penggunanya, osiloskop mengambil sejumlah cuplikan yang kemudian mengirimkan informasi gelombangnya ke peraga (layar). Karena kerja pemicuan yang demikian ini, ia dapat menyimpan dan meragakan informasi yang diperoleh sebelum picu (pretrigger) sampai 100 persen dari lokasi memori yang disediakan.
D.    Fungsi Osiloskop
Secara umum osiloskop berfungsi untuk menganalisa besaran yang berubah-ubah terhadap waktu yang ditampilkan pada layar, untuk melihat bentuk sinyal yang sedang diamati. Dengan Osiloskop maka kita dapat mengetahui berapa frekuensi, periode dan tegangan dari sinyal. Dengan sedikit penyetelan kita juga bisa mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran. Ada beberapa kegunaan osiloskop lainnya, yaitu:
1.      Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.
2.      Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.
3.      Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangakaian listrik. 
4.      Membedakan arus AC dengan arus DC.
E.     Modifikasi Osiloskop
Osiloskop biasanya digunakan untuk mengamati bentuk gelombang yang tepat dari sinyal listrik. Selain amplitudo sinyal, osiloskop dapat menunjukkan distorsi, waktu antara dua peristiwa (seperti lebar pulsa, periode, atau waktu naik) dan waktu relatif dari dua sinyal terkait.
Modifikasi osiloskop dengan menggunakan laptop. Ketika kita membutuhkan osiloskop untuk keperluan melihat seberapa besar kerutan (ripple) tegangan pada kelistrikan di mobil. Sistem pengapian, putaran alternator, kedipan lampu high-beam, dan lain-lain umumnya mengeluarkan noise atau kerutan tegangan.
Osiloskop adalah alat yang sangat mahal, dan umumnya hanya digunakan di laboratorium elektronika/listrik. Akhirnya ditemukan aplikasi untuk menjadikan laptop / PC sebagai Osiloskop dengan bantuan beberapa komponen sebagai antarmuka (interface) nya. Komponen yang digunakan sangat sederhana dan sangat murah.
Alat yang diperlukan:
1.      Resistor 22K ohm : 2 buah
2.      Resistor 82K ohm : 2 buah
3.      Potensiometer 50K Linear : 1 buah + Knop pemutarnya
4.      Kabel Shield Stereo : 1 meter
5.      Jack Stereo 3.5mm : 1 buah
6.      Terminal Tester
Resistor 22K berfungsi sebagai batas pengaman tegangan yang masuk ke soundcard Laptop. Potensiometer berfungsi sebagai penahan tegangan masuk, apabila tegangan yang digunakan lebih dari 5volt, maka potensiometer perlu di geser agar soundcard tidak rusak akibat kelebihan tegangan input. Gunakan kabel audio terselubung (Shielded Wire) agar dapat terlindung dari sinyal / induksi dari sekitar kabel tersebut.
Aplikasi osiloskop yang digunakan adalah zelscope. Aplikasi ini Trial-14hari, yang dapat di beli dengan harga tidak lebih dari seratus ribu rupiah ($9.95 USD).
CATATAN:
1.      Osiloskop ini dapat digunakan untuk tegangan input maksimum 5Volt.
2.      Osiloskop ini mempunyai bentang frequency yaitu: 20Hz hingga 20kHz (mengikuti batasan SoundCard).
3.      Besaran nilai Resistor 22K bisa diperbesar hingga 820K Ohm untuk penggunaan osiloskop dengan input di atas 5 volt
4.      Besaran Nilai Potensiometer bisa diperbesar hingga 100K Linear, untuk penggunaan osiloskop dengan input di atas 5 volt.
F.      Bagian-Bagian OsiloskopVolt atau div : Untuk mengeluarkan tegangan AC.
1.       CH1 (Input X) : Untuk memasukkan sinyal atau gelombang yang diukur atau pembacaan posisi horisontal.
2.      AC-DC : Untuk memilih besaran yang diukur.
3.       Ground : Untuk memilih besaran yang diukur.
4.       Posisi Y : Untuk mengatur posisi garis atau tampilan dilayar atas bawah.
5.      Variabel : Untuk kalibrasi osciloskop.
6.      Selektor pilih : Untuk memilih Chanel yang diperlukan untuk pengukuran.
7.       Layar : Menampilkan bentuk gelombang.
8.      Inten : Mengatur cerah atau tidaknya sinar pada layar Osiloskop.
9.       Rotatin : Mengaur posisi garis pada layar.
10.   Fokus : Menajamkan garis pada layar.
11.   Position X : Mengatur posisi garis atau tampilan kiri dan kanan.
12.   Sweep time/ div : Digunakan untuk mengatur waktu periode (T) dan Frekuensi ( f ).
13.   Mode : untuk memilih mode yang ada.
14.  Variabel : Untuk kalibrasi waktu periode dan frekwensi.
15.   Level Menghentikan gerak tampilan layar.
16.  Exi Trigger : Untuk trigger dari luar.
17.   Power : untuk menghidupkan Osciloskop.
18.  Cal 0,5 Vp-p : Kalibrasi awal sebelum Osciloskop digunakan.
19.  Ground Osciloskop yang dihubungkan dengan ground yang diukur.
20.  CH2 ( input Y ): Untuk memasukkan sinyal atau gelombang yang diukur atau pembacaan Vertikal.
3.      Multitester atau Multimeter
A.    Pengertian Multitester
Multitester adalah alat yang digunakan untuk mengukur listrik tegangan (Voltmeter), hambatan listrik (Ohm meter), juga arus listrik (Ampere). Pada perkembangannya multitester masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya.
B.     Sejarah Multitester
Multimeter diciptakan di awal 1920-an sebagai radio penerima dan perangkat tabung vakum elektronik lainnya menjadi lebih umum. Penemuan multimeter pertama dikaitkan dengan Kantor Pos insinyur Inggris, Donald Macadie, yang menjadi tidak puas dengan harus membawa instrumen yang terpisah diperlukan untuk pemeliharaan sirkuit telekomunikasi. Macadie menemukan alat yang bisa mengukur ampere (amp) , volt dan ohm, sehingga meteran multifungsi kemudian dinamai avometer. Meteran terdiri meter coil bergerak, tegangan dan resistor presisi, dan switch dan soket untuk memilih kisaran. Macadie mengambil idenya ke Coil yang Winder Otomatis dan Perusahaan Peralatan Listrik (ACWEEC, didirikan pada ~ 1923). The AVO pertama memakai dijual pada tahun 1923, dan meskipun itu awalnya DC, banyak fitur-fiturnya tetap hampir tidak berubah melalui Model terakhir 8.
Meter arloji saku gaya yang digunakan secara luas pada tahun 1920, dengan biaya yang jauh lebih rendah daripada Avometers. Kasus logam biasanya terhubung dengan koneksi negatif, pengaturan yang menyebabkan kejutan listrik banyak. Spesifikasi teknis perangkat ini sering mentah, misalnya satu ilustrasi memiliki resistansi hanya 33 ohm per volt, skala non-linear dan tidak ada penyesuaian nol. Setiap meteran akan memuat sirkuit yang sedang diuji untuk beberapa contoh extent.For, sebuah microammeter dengan skala penuh saat 50 microamps, sensitivitas tertinggi yang umum tersedia, harus menarik setidaknya 50 microamps dari sirkuit yang sedang diuji untuk membelokkan sepenuhnya. Hal ini mungkin memuat rangkaian impedansi tinggi begitu banyak untuk mempengaruhi sirkuit, dan untuk memberikan pembacaan yang rendah.
Sebelumnya, instrumen ini masing-masing fungsinya memerlukan peralatan yang kompleks dan terpisah dimana tidak dapat terpisah dengan laboratorium. Ringkasnya, terdapat standar yang baru yang dapat dikontrol dan memiliki beragam perangkat modern yang berjalan pada tahun 1970-an dan seterusnya. Banyak insinyur masih memilikinya dan masih memanfaatkannya. Multimeter memainkan peran besar dalam keberhasilan teknologi bergantung pada akurasi dan dapat diandalkan dalam lingkungan apapun.
C.     Jenis-Jenis Multitester
1.      Multitester Analog
Multitester analog lebih banyak dipakai untuk kegunaan sehari-hari, seperti para tukang servis TV atau komputer kebanyakan menggunakan jenis yang analog ini. Kelebihannya adalah mudah dalam pembacaannya dengan tampilan yang lebih simple. Sedangkan kekurangannya adalah akurasinya rendah, jadi untuk pengukuran yang memerlukan ketelitian tinggi sebaiknya menggunakan multitester digital.
Multitester analog terdiri dari bagian-bagian penting, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Papan skala  
2.      Jarum penunjuk skala
3.      Pengatur jarum skala
4.      Knop pengatur nol ohm 
5.      Batas ukur ohm meter
6.      Batas ukur DC volt (dcv)
7.      Batas ukur AC volt (acv)
8.      Batas ukur ampere meter DC
9.      Saklar pemilih (dcv, acv, ohm, ampere dc)
10.  10.Test pin positif (+)
11.  Test pin negatif (-)
2.      Multitester Digital
Multitester digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan multitester analog. Yaitu memiliki tambahan-tambahan satuan yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak, tidak terbatas pada ampere, volt, dan ohm saja. Multimeter digital biasanya dipakai pada penelitian atau kerja-kerja mengukur yang memerlukan kecermatan tinggi, tetapi sekarang ini banyak juga bengkel-bengkel komputer dan service center yang memakai multimeter digital.
Kekurangannya adalah susah untuk memonitor tegangan yang tidak stabil. Jadi bila melakukan pengukuran tegangan yang bergerak naik-turun, sebaiknya menggunakan multimeter analog.
D.    Fungsi Multitester
1.      Mengukur tegangan DC
2.      Mengukur tegangan AC
3.      Mengukur kuat arus DC
4.      Mengukur nilai hambatan sebuah resistor
5.      Mengecek hubung-singkat / koneksi
6.      Mengecek transistor
7.      Mengecek kapasitor elektrolit
8.      Mengecek dioda, led dan dioda zener
9.      Mengecek inductor
10.  Mengukur HFE transistor (type tertentu)
11.  Mengukur suhu (type tertentu)
E.     Modifikasi Multitester
Cara Modifikasi Power Bank dengan multitester. Jangan mengambil resiko dengan membongkar powerbank apalagi membongkar isinya sebelum mengetahui bagaimana sebuah arus listrik bekerja. Walaupun terlihat benda kecil yang tidak menyengat ketika kita pegang namun kesalahan kecil yang mengakibatkan terjadinya arus pendek atau konsleting bisa menyebabkan power bank meledak dan memicu sesuatu yang tidak kita inginkan. Sebelum membongkar power bank simak dulu bagaimana perhitungan sebuah arus listrik di bawah ini:
1. Baterai di dalam power bank adalah berjenis lithium dan rechargable (bisa diisi ulang) maka sebelum mengganti baterai harus dengan jenis yang sama. Jangan menggunakan baterai sekali pakai.
2. Perhitungan arus sederhana ada 2 yaitu serial dan parallel,dalam powerbank umumnya mempunyai sambungan paralel dimana arus yang disambung secara paralel akan mempunyai voltase sama namun Ampere akan semakin besar bila baterai bertambah banyak. Sedangkan pada sambungan serial voltase bertambah namun arusnya tetap sama tidak bertambah. Perhitungan sederhananya seperti contoh sambungan di bawah ini.
3. Yang perlu dijadikan patokan kuat dan tidaknya powerbank men-charge arus baterai ponsel adalah besarnya ampere yang tertera di masing-masing jenis powerbank. Semakin besar amperenya semakin lama pula habisnya daya. Maka dari itu powerbank dengan arus besar akan terlihat gemuk atau besar bodinya karena didalamnya ada baterai yang semakin banyak disambung secara paralel.
4. Dalam aksi oboh powerbank jangan asal memberi banyak baterai untuk meningkatkan daya, karena spesifikasi komponen untuk proses pengecharge-an powerbank tidak akan mampu karena dibatasi oleh komponen elektronika di dalam rangkaian urama powerbank. Andai bisa di charge tentu akan membutuhkan waktu berjam-jam untuk mencapai 100 persen full.
5. Gunakan baterai pengganti powerbank dengan baterai yang ampere-nya sejenis, namun bila tidak dimungkinkan maka ganti baterai dengan ampere-nya diatasnya sedikit. misal 1000mAh diganti dengan 1200mAh masih aman.
6. Lebih aman bila anda mempunyai multitester sebagai alat untuk mengukur arus maupun tegangan. Dengan alat tersebut anda setidaknya bisa memastikan apakah sambungan sudah benar atau terbalik.
F.      Bagian-Bagian Multitester
                                                            1.      Papan Skala Multimeter
Papan skala multimeter digunakan untuk membaca hasil pengukuran. Pada papan skala terdapat skala-skala; tahanan/resistan (resistance) dalam satuan Ohm (Ω), tegangan (ACV dan DCV), kuat arus (DCmA), dan skala-skala lainnya.
                                                            2.      Saklar Jangkauan Ukur/ Batas Ukur Multimeter
Saklar jangkauan ukur (batas ukur) digunakan untuk menentukan posisi kerja Multimeter, dan batas ukur (range). Jika digunakan untuk mengukur nilai satuan tahanan (dalam Ω), saklar ditempatkan pada posisi Ω, demikian juga jika digunakan untuk mengukur tegangan (ACV-DCV), dan kuat arus (mA-μA). Satu hal yang perlu diingat, dalam mengukur tegangan listrik, posisi saklar harus berada pada batas ukur yang lebih tinggi dari tegangan yang akan diukur. Misal, tegangan yang akan diukur 220 ACV, saklar harus berada pada posisi batas ukur 250 ACV. Demikian juga jika hendak mengukur DCV.
                                                            3.      Sekrup Pengatur Posisi Jarum (preset) Multimeter
Sekrup pengatur posisi jarum (preset pada multimeter digunakan untuk menera jarum penunjuk pada angka nol (sebelah kiri papan skala).
                                                            4.      Tombol Pengatur Jarum Pada Posisi Nol (Zerro Adjustment)
Tombol pengatur jarum posisi nol (Zerro Adjustment) digunakan untuk menera jarum penunjuk pada angka nol sebelum Multimeter digunakan untuk mengukur nilai tahanan/resistan. Dalam praktek, kedua ujung kabel probe ( ) dipertemukan, tombol diputar untuk memosisikan jarum pada angka nol.
                                                            5.      Lubang Kabel Probe Multimeter
Lubang probe multimeter merupakan tempat untuk menghubungkan kabel probe dengan Multimeter. Ditandai dengan tanda (+) atau out dan (-) atau common. Pada Multimeter yang lebih lengkap terdapat juga lubang untuk mengukur hfe transistor (penguatan arus searah/DCmA oleh transistor berdasarkan fungsi dan jenisnya), dan lubang untuk mengukur kapasitas kapasitor.
Daftar Pustaka
Diakses pada: Kamis,31 Maret 2016
Pukul: 16.00 WIB
Diakses pada: Kamis,31 Maret 2016
Pukul: 16.45 WIB
Diakses pada: Kamis,31 Maret 2016
Pukul: 17.00 WIB
Diakses pada: Kamis,31 Maret 2016
Pukul: 20.00 WIB
Diakses pada: Jum’at,01 April 2016
Pukul: 19.00 WIB
Diakses pada: Jum’at,01 April 2016
Pukul: 22.00 WIB
Diakses pada: : Jum’at,01 April 2016
Pukul: 22.06 WIB



Komentar