Artikel Kesalahan Pengukuran "Kesalahan random/acak"



Di Publish Pada Tanggal : Selasa, 30 Juni 2015 12:11 WIB
Hari Ini Waktu Lebih dari 24 Jam

Detik kabisat (leap second) kembali akan terjadi pada hari ini, Selasa 30 Juni 2015 pada pukul 23:59:59 UTC. Lompatan detik ini memang bukan hal baru, karena sudah terjadi sejak 1972. Tapi, lompatan detik ini berpengaruh secara teknis pada berbagai operasi berskala global.
Detik kabisat adalah koreksi yang lebih halus daripada tahun kabisat (leap year). Ada tambahan 1 hari, yakni tanggal 29 Februari dan terjadi hampir setiap empat tahun. Penyebabnya adalah rotasi bumi yang tidak sempurna dan ada penyimpangan dari tahun ke tahun pada tataran milidetik.
Setiap beberapa tahun, penyesuaian diperlukan, berupa penambahan detik yang dilakukan pada Bulan Juni atau Desember. Yang pasti, tanggal 30 Juni 2015 akan memiliki 86.401 detik, bukan 86.400 detik.
Meski tak akan berpengaruh pada kehidupan manusia umumnya, namun penambahan 1 detik berpengaruh pada sistem komputer. Bahkan, detik kabisat dikhawatirkan kembali memicu kiamat internet dalam skala kecil.
Belajar dari pengalaman, penambahan detik kabisat pada tahun 2012 menyebabkan perusahaan-perusahaan internet besar seperti Reddit, LinkedIn, Gizmodo, Gawker, Yelp, dan FourSquare mengalami masalah. Reddit bahkan mengalami gangguan selama 1,5 jam.
Masalah juga dialami Amadeus Altea, salah satu sistem reservasi online besar. Rencana penerbangan Qantas dan Virgin Australia juga sempat mengalami gangguan gara-gara penambahan 1 detik ini. ada 400 penerbangan yang terganggu jadwalnya karena penambahan detik ini.
Sebab, selama detik kabisat, jam komputer tetap akan bergerak selama 60 detik. Sementara komputer menganggap penambahan detik itu sebagai langkah mundur. Sistem komputer tak bisa mengenali 2 detik dalam waktu bersamaan.  Akibatnya, mesin akan menganggapnya sebagai kesalahan sistem. Beban berat pun akan dialami CPU.
Berbeda dengan Google, mesin pencari raksasa itu telah menambahkan beberapa milidetik pada servernya beberapa kali dalam setahun. Dengan cara ini, server tak akan terpengaruh saat terjadi penambahan detik.
Cara lain untuk menghindari masalah adalah dengan mematikan sistem komputer selama 1 atau 2 jam di sekitar waktu penambahan tersebut.
Pada pertemuan organisasi di bawah naungan PBB, International Telecommunication Union (ITU) di Jenewa tahun 2012 silam, Amerika Serikat, Italia, Perancis, Meksiko, dan Jepang ingin menghapus lompatan detik dengan alasan membuat kacau dan mengganggu sistem akurasi navigasi dan komunikasi.
Kegiatan transaksi keuangan yang tepat waktu bisa menjadi kacau, serta pengaturan posisi kendaraan, serta penerimaan GPS menjadi terganggu. “Banyak pengajuan yang bergantung pada ketepatan waktu yang selaras. Contohnya, telekomunikasi dan navigasi satelit yang sangat bergantung pada sinyal jam atom," ujar peneliti sekaligus ahli lompatan detik dari National Physical Laboratory, Peter Whibberley.
Jam atom keakuratan tinggi 10 pangkat 9 detik per hari dan tidak akan berubah hingga ribuan tahun itu. Jam ini digunakan untuk menetapkan waktu di Bumi.
Namun menurut Whibberley sendiri, sistem ketepatan waktu bisa semakin kacau jika detik kabisat dihapuskan.  Tak semua negara sependapat dengan penghapusan lompatan detik. Inggris, Jerman, Kanada, dan Tiongkok menyatakan bahwa lompatan detik tidak seharusnya dihilangkan.
Inggris mengatakan, jika lompatan detik dihapus, hubungan antara konsep waktu bumi dengan pengaturan waktu terbit dan terbenamnya matahari akan rusak selamanya. Tak hanya itu, penggunaan Greenwich Mean Time (GMT) yang menjadi acuan pengukuran waktu matahari juga terancam berakhir.
“Sejak zaman dahulu rotasi bumi telah memberikan skala waktu, yakni unit waktu paling dasar: solar day," ungkap pakar pengukuran waktu dari Royal Observatory Greenwich, Rory McEvoy.
Nasib lompatan detik ini mungkin menjadi jelas setelah digelar Konferensi Komunikasi Radio Dunia pada November 2015 mendatang. Lompatan detik tahun 2015 ini sudah diumumkan pada 8 Januari lalu oleh Badan Sistem Referensi dan Rotasi Bumi Internasional (International Earth Rotation and Reference Systems Service/IERS), sebuah lembaga internasional yang memantau pergerakan bumi dan waktu dunia.
Fenomena ini diyakini sepenuhnya berasal dari ilmu penghitungan fisika serta pengamatan astronomi karena bumi bergerak lebih cepat atau lebih lambat. Bisa disebabkan oleh pasang surut dan perubahan dalam inti bumi.
Para ahli sepakat bahwa waktu di bumi harus disesuaikan dengan jam atom sebagai acuan waktu dunia. "Jam atom menjaga jalannya waktu jauh lebih baik dari pada bumi itu sendiri. Mereka 1 juta kali lebih stabil," jelas Whibberley.
Untuk mendapatkan waktu yang sesuai dengan gerakan bumi, maka 1 detik ekstra ditambahkan secara berkala pada Universal Time Coordinated (UTC) sebagai patokan standar waktu dunia. Jam atom yang selama ini menjadi patokan waktu dunia juga akan dihentikan selama 1 detik pada 30 Juni malam hari. 
Sumber: http://www.harianterbit.com/hanteriptek/read/2015/06/30/33786/34/22/Hari-Ini-Waktu-Lebih-dari-24-Jam

Komentar