Tugas Kuliah "Penelitian Tindakan Kelas"

Nama Mahasiwa: Muniroh
Nomor Mahasiswa: A1C315002
Program Studi: Pendidikan Fisika
Mata Kuliah: Penelitian Tindakan Kelas
Hari/ Tanggal: Senin/ 09 April 2018
Jawablah soal berikut.
1.      Mengapa uji validitas pada angket menggunakan korelasi product moment ?
Jawab:  Uji validitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana tingkat ketepatan penggunaan alat ukur tersebut terhadap gejala yang ingin diukur. Kuesioner dapat dikatakan valid jika pertanyaan dalam suatu angket atau kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor item dengan skor total data.
Dalam uji validitas dapat digunakan uji SPSS korelasi product moment. Digunakan uji SPSS korelasi product moment apabila data yang didapat adalah data interval. Data interval adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, dimana jarak antar dua titik pada skala, sudah diketahui.
Valid tidaknya suatu instrumen dapat diketahui dengan membandingkan indeks korelasi sebagai nilai kritisnya dengan rumus. Penentuan kevalidan suatu instrumen diukur dengan membandingkan r-hitung dengan r-tabel. Adapun penentuan disajikan sebagai berikut:
A.    r-hitung > r-tabel atau nilai sig r < 0,05 : Valid
B.     r-hitung < r-tabel atau nilai sig r > 0,05 : Tidak Valid
Jika ada butir yag tidak valid, maka butir yang tidak valid tersebut dikeluarkan, dan proses analisis diulang untuk butir yang valid saja. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa apabila ada item yang tidak valid maka diuji ulang dengan item yang valid.
Contoh Uji Validitas:
Menghitung t hitung untuk masing-masing item pertanyaan:


Membuat keputusan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel kaidah keputusan:
Jika t hitung > t tabel berarti valid.
Jika t hitung < t tabel berarti tidak valid.

2.      Mengapa uji reliabilitas pada angket menggunakan metode Kuder-Richardson- 21 atau KR-21?
Jawab: Uji reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran dari suatu tes tetap konsisten setelah dilakukan berulang-ulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama. Penelitian dianggap dapat diandalkan bila memberikan hasil yang konsisten untuk pengukuran yang sama.
Pengujian reliabilitas sangat penting pada angket yang akan digunakan. Uji reliabilitas dengan metode Kuder-Richardson-21 atau KR-21 digunakan apabila komponen atau belahan tes merupakan butir dengan skor dikotomi. Maksud skor dikotomi (dichotomous) adalah skor yang terdiri atas angka 0 dan 1. Menurut (Cronbach, 1951) untuk bentuk tes dengan butir skor dikotomi metode yang cocok adalah Kuder-Richardson-20 (KR-20, 1937) yang disebut juga dengan koefisien alpha. Selain itu juga Kuder dan Richardson merumuskan pula formula untuk menghitung reliabilitas tes yang terdiri atas item dikotomi, dengan menggunakan rata-rata proporsi subyek yang mendapat skor 1. (Rasyid. H & Mansur, 2007).
Rumus Kuder-Richardson-20 atau  (Cronbach Alpha) KR-20
Dengan:
Pi =  Proporsi responden yang memberikan skor 1 pada butir ke-i, yaitu banyaknya responden yang memberikan skor 1 dibagi dengan banyaknya seluruh responden,
m = banyaknya butir pertanyaan,
varians skor total.
Sebenarnya, rumus untuk KR-20 dan KR-21 itu hampir mirip. Hanya berbeda sedikit saja, hal ini menyebabkan hasil yang didapatkan pun tidak jauh berbeda.
Dan untuk rumus Kuder-Richardson-21 atau  (Cronbach Alpha) KR-21
Dengan:
 = rata-rata proporsi (Pi), dengan  i = 1,2,3, ...... n,
m = banyaknya butir pertanyaan,
varians skor total.
Berikut adalah cara perhitungan menggunakan metode KR-20 dan KR-21 dengan menggunakan microsoft excel:
A.   Buka aplikasi MS Excel anda
B.  Isi kode item, misal A1 sampai dengan A11 pada cell B5 sd L5. Artinya anda memiliki 11 item soal.
C.  Isi A6 sd A17 dengan angka berurutan dari 1 sd 12. Artinya ada 12 orang yang dijadikan sampel.
D.  Isikan jawaban pada kolom B6 sampai dengan L17. Jawaban berupa angka 0 dan 1.
E.   Ketik rumus pada kolom B18 =SUM(B6:B17) dan copas sampai L18. Artinya kita mencari nilai jumlah dari tiap item.
F.   Ketik rumus pada kolom M6 =SUM(B6:L6) dan copas sd M17. Artinya kita menghitung jumlah jawaban tiap sampel.
G.  Ketik rumus pada kolom M18 =SUM(M6:M17). Artinya kita menghitung jumlah jawaban keseluruhan.
H.  Ketik rumus pada kolom B20 =B18/(COUNT(B6:B17)) dan copas sd L20. Artinya kita menghitung rata-rata tiap item soal.
I.     Ketik rumus pada kolom B21 =1-B20. Artinya kita hitung 1 dikurangi rata-rata tiap item soal.
J.     Ketik rumus pada kolom B22 =B20*B21. Artinya kita mengkalikan antara 2 langkah terakhir.
K.  Ketik rumus pada kolom B24 =COUNTA(B5:L5). Artinya kita menghitung berapa sampel yang kita gunakan.
L.   Ketik rumus pada kolom B25 =SUM(B22:L22). Artinya kita menghitung jumlah semua dari langkah 10.
M. Ketik rumus pada kolom B26 =VAR.P(M6:M17). Artinya kita menghitung varians populasi pada jumlah jawaban tiap sampel.
N.  Ketik rumus pada kolom B27 =AVERAGE(M6:M17). Artinya kita menghitung rata-rata pada jumlah jawaban tiap sampel.
O.  Pada kolom B28 kita hitung nilai KR 20, yaitu ketikkan rumus =(B24/(B24-1))*(1-B25/B26).
P.   Pada kolom B29 kita hitung nilai KR 21, yaitu ketikkan rumus =(B24/(B24-1))*(1-B27*(B24-B27)/(B24*B26)).
Maka hasil yang didapat:
Kuder and Richardson formula 20 dan 21:
 
 
 Dapatkan dokumen lengkap di:

Komentar