Nama Mahasiwa: Muniroh
Nomor Mahasiswa: A1C315002
Program Studi: Pendidikan Fisika
Mata Kuliah: Penelitian Tindakan Kelas
Jawablah soal berikut.
1. Mengapa
uji validitas pada angket menggunakan korelasi product moment ?
Jawab: Uji validitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana tingkat ketepatan
penggunaan alat ukur tersebut terhadap gejala yang ingin diukur. Kuesioner
dapat dikatakan valid jika pertanyaan dalam suatu angket atau kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas
dilakukan dengan mengkorelasikan skor item dengan skor total data.
Dalam
uji validitas dapat digunakan uji SPSS korelasi product moment. Digunakan uji SPSS korelasi product moment apabila data yang didapat adalah data interval. Data
interval adalah data yang diperoleh dengan cara
pengukuran, dimana jarak antar dua titik pada skala, sudah diketahui.
Valid tidaknya suatu instrumen dapat
diketahui dengan membandingkan indeks korelasi sebagai nilai kritisnya dengan rumus. Penentuan kevalidan
suatu instrumen diukur dengan membandingkan r-hitung dengan r-tabel. Adapun
penentuan disajikan sebagai berikut:
A. r-hitung > r-tabel atau nilai sig r < 0,05
: Valid
B. r-hitung < r-tabel atau nilai sig r > 0,05
: Tidak Valid
Jika
ada butir yag tidak valid, maka butir yang tidak valid tersebut dikeluarkan,
dan proses analisis diulang untuk butir yang valid saja. Dari pernyataan di
atas dapat disimpulkan bahwa apabila ada item yang tidak valid maka diuji ulang
dengan item yang valid.
Contoh Uji Validitas:
Menghitung
t hitung untuk masing-masing item
pertanyaan:
Membuat
keputusan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel kaidah keputusan:
Jika
t hitung > t tabel berarti valid.
Jika
t
hitung < t tabel berarti tidak valid.
2. Mengapa
uji reliabilitas pada angket menggunakan metode Kuder-Richardson-
21 atau KR-21?
Jawab: Uji reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran
dari suatu tes tetap konsisten setelah dilakukan berulang-ulang terhadap subjek
dan dalam kondisi yang sama. Penelitian dianggap dapat diandalkan bila
memberikan hasil yang konsisten untuk pengukuran yang sama.
Pengujian
reliabilitas sangat penting pada angket yang akan digunakan. Uji reliabilitas
dengan metode Kuder-Richardson-21 atau KR-21 digunakan apabila komponen atau belahan tes merupakan butir
dengan skor dikotomi. Maksud skor dikotomi (dichotomous) adalah skor yang terdiri
atas angka 0 dan 1. Menurut (Cronbach, 1951) untuk bentuk tes dengan butir skor
dikotomi metode yang cocok adalah Kuder-Richardson-20
(KR-20, 1937) yang disebut juga
dengan koefisien alpha. Selain itu
juga Kuder dan Richardson merumuskan pula formula untuk menghitung reliabilitas tes
yang terdiri atas item dikotomi, dengan menggunakan rata-rata proporsi subyek
yang mendapat skor 1. (Rasyid. H & Mansur, 2007).
Rumus
Kuder-Richardson-20 atau (Cronbach
Alpha) KR-20
Dengan:
Pi
= Proporsi responden yang memberikan
skor 1 pada butir ke-i, yaitu
banyaknya responden yang memberikan skor 1 dibagi dengan banyaknya seluruh
responden,
m = banyaknya butir pertanyaan,
varians skor total.
Sebenarnya, rumus untuk KR-20 dan KR-21 itu hampir mirip. Hanya berbeda sedikit saja, hal ini
menyebabkan hasil yang didapatkan pun tidak jauh berbeda.
Dan untuk rumus Kuder-Richardson-21 atau (Cronbach Alpha) KR-21
Dengan:
= rata-rata proporsi
(Pi), dengan i =
1,2,3, ...... n,
m = banyaknya butir pertanyaan,
varians skor total.
Berikut adalah cara perhitungan menggunakan metode KR-20 dan KR-21 dengan menggunakan microsoft excel:
A. Buka
aplikasi MS Excel anda
B. Isi kode
item, misal A1 sampai dengan A11 pada cell B5 sd L5. Artinya anda memiliki 11
item soal.
C. Isi A6 sd
A17 dengan angka berurutan dari 1 sd 12. Artinya ada 12 orang yang dijadikan
sampel.
D. Isikan
jawaban pada kolom B6 sampai dengan L17. Jawaban berupa angka 0 dan 1.
E. Ketik rumus
pada kolom B18 =SUM(B6:B17) dan copas sampai L18. Artinya kita mencari nilai
jumlah dari tiap item.
F. Ketik rumus
pada kolom M6 =SUM(B6:L6) dan copas sd M17. Artinya kita menghitung jumlah
jawaban tiap sampel.
G. Ketik rumus
pada kolom M18 =SUM(M6:M17). Artinya kita menghitung jumlah jawaban
keseluruhan.
H. Ketik rumus
pada kolom B20 =B18/(COUNT(B6:B17)) dan copas sd L20. Artinya kita
menghitung rata-rata tiap item soal.
I. Ketik rumus
pada kolom B21 =1-B20. Artinya kita hitung 1 dikurangi rata-rata tiap item
soal.
J. Ketik rumus
pada kolom B22 =B20*B21. Artinya kita mengkalikan antara 2 langkah
terakhir.
K. Ketik rumus
pada kolom B24 =COUNTA(B5:L5). Artinya kita menghitung berapa sampel yang
kita gunakan.
L. Ketik rumus
pada kolom B25 =SUM(B22:L22). Artinya kita menghitung jumlah semua dari
langkah 10.
M. Ketik rumus
pada kolom B26 =VAR.P(M6:M17). Artinya kita menghitung varians populasi
pada jumlah jawaban tiap sampel.
N. Ketik rumus
pada kolom B27 =AVERAGE(M6:M17). Artinya kita menghitung rata-rata pada
jumlah jawaban tiap sampel.
O. Pada kolom
B28 kita hitung nilai KR 20, yaitu ketikkan
rumus =(B24/(B24-1))*(1-B25/B26).
P. Pada kolom
B29 kita hitung nilai KR 21, yaitu ketikkan
rumus =(B24/(B24-1))*(1-B27*(B24-B27)/(B24*B26)).
Maka hasil
yang didapat:
Kuder and Richardson formula 20 dan 21:
Dapatkan dokumen lengkap di:
Komentar
Posting Komentar